Tekanan darah tinggi dalam istilah kedokteran juga disebut Hipertensi. Tekanan darah diukur berdasarkan pengukuran kekuatan aliran darah melawan dinding pembuluh darah arteri pada saat darah dipompa ke seluruh tubuh dari jantung. Tekanan darah yang tinggi berarti darah didalam pembuluh darah kita dipompa diatas kekuatan normal.
Orang yang menderita tekanan darah yang tinggi biasanya tidak merasakan gejala gejala apapun, sehingga biasanya penderita tidak menyadari bahwa mereka menderita tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah disarankan untuk dilakukan secara teratur, apabila tekanan darah berada dalam batas normal, pemeriksaan follow up perlu dilakukan setiap 3 bulan sampai setahun sekali tergantung fasilitas kesehatan yang tersedia, dan apabila ada kecurigaan adanya masalah kesehatan yang bisa meningkatnya tekanan darah dokter biasanya akan mengukur tekanan darah pada saat kunjungan ke dokter atau puskesmas. Penderita tekanan darah tinggi perlu memeriksa tekanan darah lebih sering, setidaknya sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawat.
Ada 2 jenis pengukuran yang biasanya dilakukan dan dicatat sebagai dua nomor indikator. Sebagai contoh: 120/80 mmHg (mmHg=mm air raksa adalah satuan pengukuran tekanan darah dalam pembuluh darah).
Nomor pertama (120) disebut tekanan darah sistolik dan nomor kedua (80) disebut tekanan darah diastolik. Normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg
Berdasarkan kriteria Kelompok Asosiasi Jantung Amerika, kategori tekanan darah bisa dikategorikan sebagai berikut:
Tekanan darah yang normal lebih rendah dari 120/80 mmHg
Prehipertensi adalah tekanan darah yang berkisar diantara 120/80 dan 129/89 mmHg
Tekanan darah tinggi didiagnosis ketika tekanan darah >= 130/90 mmHg
Tekanan darah yang mencapai lebih dari 180/120 mmHg dan disertai dengan gejala seperti nyeri dada, kesulitan berbicara dan kesulitan atau gangguan penglihatan disebut dengan kondisi Krisis Hipertensi, penderita perlu segera dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan.
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko terkena tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut antara lain:
Keadaan prehipertensi
Masalah jantung
Masalah pada ginjal
Pernah menderita stroke
Beberapa hal bisa menyebabkan atau memberikan kontribusi dalam meningkatkan tekanan darah adalah sebagai berikut:
1. Cara hidup yang tidak sehat
Berat badan diatas normal berat yang direkomendasikan
Kurangnya olah raga
Suka mengkonsumsi makanan yang mempunyai kadar garam yang tinggi dan berlemak
Minum minuman beralkohol
Mempunyai penyakit ginjal
Merokok
2. Penyakit dan kondisi bawaan
Sejarah keluarga dengan tekanan darah tinggi
Stress
3. Obat-obatan
Pil kontrasepsi
Obat-obat anti inflamasi
Obat tetes atau spray hidung
Obat batuk, obat tetes mata dan obat untuk menurunkan nafsu makan (obat diet)
Dengan umur yang bertambah, pembuluh darah menjadi semakin kaku. Akibatnya tekanan darah menjadi meningkat di mana tekanan darah sistolik menjadi lebih tinggi dan tekanan darah diastolik menjadi lebih rendah. Kondisi ini populer dengan sebutan 'tekanan darah tinggi sistolik terisolasi'.
Walaupun kondisi ini merupakan tanda penuaan, kondisi ini adalah tidak normal dan penderita mungkin memerlukan pengobatan.
Pengobatan hipertensi bisa dilakukan dengan obat antihipertensi. Biasanya dokter akan memulai dengan dosis yang rendah terlebih dahulu dan pelan pelan ditingkatkan apabila diperlukan. Kombinasi beberapa obat kadang kadang dilakukan dengan pemilihan pasangan obat obatan yang tepat. Hal ini sangat penting karena obat obatan yang pemasangannya tidak tepat dapat membahayakan bagi penderita. Dalam hal ini, penderita disarankan untuk berkonsultasi secara teratur dengan dokter, dan mengikuti petunjuk dokter supaya tidak mendapat efek samping yang tidak diinginkan.
Obat antihipertensi bukan obat untuk menyembuhkan kondisi hipertensi, obat antihipertensi hanya bisa dipakai untuk mengontrol tekanan darah, mempertahankan tekanan darah dalam level yang dianggap normal. Oleh karena itu sekali memulai obat antihipertensi maka seseorang akan memerlukannya sepanjang sisa hidupnya.
Cara penting lain yang bisa membantu penderita tidak tergantung pada obat antihipertensi adalah dengan memilih cara hidup yang sehat. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol tekanan darah bisa dilakukan dirumah misalnya:
mengkonsumsi makanan dengan kadar serat yang tinggi seperti sayur dan buah buahan
mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam yang rendah
mengkonsumsi diet rendah lemak
berhenti merokok
mempertahankan berat badan dalam standar normal
mengurangi atau menghentikan kebiasaan minuman beralkohol
berolah raga secara teratur
cukup istirahat dan tidur yang teratur
menghindari gaya hidup yang bisa menyebabkan stress