Serangan jantung juga dikenal dengan nama heart attack, kondisi ini dibidang kedokteran dikenal dengan nama infark myokardiak. Dokter juga menggunakan istilah acute coronary syndrome atau angina.
Angina adalah sejenis perasaan sakit atau tidak enak di bagian uluhati/dada yang terjadi karena peredaran darah ke jantung berkurang. Gejala gejala angina bisa bervariasi dari: sakit uluhati/dada, ada perasaan sesuatu menekan di daerah punggung, leher, rahang, perut bagian atas dan pada satu atau kedua pundak dan lengan. Angina merupakan tanda peringatan bahwa serangan jantung akan mungkin terjadi sewaktu waktu. Oleh karena itu penderita perlu memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin.
Serangan jantung terjadi bila peredaran darah ke jantung terhenti oleh sesuatu penyebab. Biasanya penyebab dari terhentinya peredaran darah ini disebabkan oleh penumpukan lemak di sekitar dinding pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner). Pembuluh darah koroner ini adalah pembuluh darah yang melayani jantung. Lemak deposit ini pada suatu saat bisa pecah oleh karena adanya pecahan ini badan membentuk klot atau gumpalan disekitarnya, pembentukan klot ini pada suatu saat bisa memblok jalan darah. Blokade dari klot ini menghentikan suplai darah dan oksigen ke jantung yang menyebabkan serangan jantung (lihat ilustrasi).
Lebih sering kondisi klot di pembuluh darah terbentuk tapi tidak menyebabkan gejala-gejala. Keadaan yang bisa menjadi pencetus munculnya gejala misalnya: shock emosional yang berat, olah raga yang terlalu berat dan berlebihan dan sejenisnya. Walaupun begitu banyak juga kasus serangan jantung terjadi dengan pencetus yang tidak jelas. Tetapi satu hal yang sudah pasti di dalam badan si penderita sudah ada klot yang diam dorman.
Gejala-gejala yang bisa dialami oleh penderita serangan jantung adalah sebagai berikut:
Sakit uluhati atau sakit di bagian dada anda (chest discomfort)
Berkeringat dingin
Kesusahan bernafas/sesak nafas
Mual dan/ muntah
Perasaan sakit/perasaan ada yang menekan/perasaan aneh disekitar punggung, leher, rahang, perut bagian atas dan satu atau kedua pundak dan lengan.
Pusing pusing
Perasaan lemas
Detak jantung cepat dan kadang kadang tidak teratur
Penderita harus bertindak cepat, karena tindakan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan hidup.
Tindakan yang diperlukan adalah: konsultasi ke dokter atau kalau perlu langsung ke rumah sakit. Apabila susah untuk sampai ke dokter dengan cepat, hubungi dokter atau rumah sakit dan minta petunjuk apa yang sebaikanya dilakukan untuk pertolongan pertama. Jangan panik.
Ada beberapa tahap penanganan:
Pertama, dokter akan berusaha untuk mengembalikan jalan darah ke jantung sebelum terlambat. Pengobatan yang diberikan untuk tujuan ini adalah:
Aspirin dan obat lain yang mencegah pembentukan klot yang lebih banyak lagi.
Thrombolitik adalah obat yang dipakai untuk menghancurkan klot yang sudah terbentuk.
Obat-obat yang bisa menurunkan kerja jantung sehingga jantung bisa beristirahat
Obat-obat untuk mengurangi rasa sakit
Dokter dirumah sakit juga akan melakukan beberapa test:
EKG: test yang dipakai untuk mendeteksi suplai darah ke jantung, apakah ada kerusakan pada otot jantung, bagaimana detak jantung penderita dan beberapa problem jantung yang lain.
Test darah: enzim yang dikeluakan jantung waktu stress biasanya tinggi saat serangan jantung, biasanya apabila enzim ini positive biasanya pertanda adanya proses kerusakan pada otot jantung.
Kateterisasi jantung: ini tergantung dari fasilitas dirumah sakit tempat perawatan dan ekspertis yang bisa melakukan. Tujuan test ini adalah untuk melihat secara langsung bagian pembuluh koroner mana yang terhenti. Dengan alat ini dokter bisa membuka blokade secara langsung kalau mereka menemukan daerah itu. Prosedur ini disebut angioplasti.
Atau dokter bisa melakukan operasi bypass jantung emergensi untuk mengubah aliran darah kejantung menghindari daerah yang terblok.
Kedua, setelah penanganan emergensi selesai dan aliran darah ke jantung sudah bisa dikembalikan, dokter akan menyarankan untuk minum obat yang bisa mencegah kembalinya serangan jantung lagi. Semua pengobatan ini perlu diikuti sesuai dengan petunjuk dokter.
Resiko untuk mendapat serangan jantung kedua kali sangat tinggi kalau penderita tidak berhati hati dengan gaya hidup yang dipilihnya. Penderita serangan jantung mendadak direkomendasikan melakukan program rehabilitasi jantung, juga menjaga diet dan melakukan rutin olah raga dengan rutin.