Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan yang sangat mencukupi dan dianggap paling baik bagi bayi berusia antara 0-6 bulan. Segala usaha untuk mempromosikan pemberian ASI kepada bayi minimal pada 6 bulan pertama bayi akan memberikan keuntungan pada pertumbuhan bayi tersebut.
ASI biasanya lebih encer daripada susu formula kalengan. Warna ASI biasanya agak kebiruan, warna ini adalah normal. ASI merupakan sumber makanan yang sehat dan mengandung kadar nutrisi yang mencukupi untuk keperluan bayi terutama pada 6 bulan pertama usia bayi.
Komposisi zat makanan dalam ASI berubah ubah pada setiap menyusui. Misalnya kadar lemak didalam ASI berubah mengikuti waktu: kadar lemak pada ASI di pagi hari lebih rendah daripada kadar lemak ASI di sore hari.
Setiap kali menyusui, ASI yang keluar pertama biasanya mengandung lebih banyak cairan dan laktose. Hal ini membantu menghilangkan rasa haus bayi dan memberikan instan energi kepada bayi. Sedangkan kadar lemak ASI paling banyak keluar pada akhir proses menyusui.
Menyusui bisa dilakukan setiap 2-5 jam dengan dari kedua payudara secara bergiliran. Bayi yang baru lahir biasanya menangis minta menyusui pada saat mereka lapar, seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan mulai terbiasa dengan jadwal menyusui dan akan minta menyusui secara teratur pada waktu waktu tertentu.
Beberapa faktor mempengaruhi frekuensi menyusui, beberapa diantaranya adalah:
Nafsu makan bayi
Kadar tampung lambung bayi
Volume ASI
Volume ASI yang ditransfer dari ibu ke bayi biasanya dipengaruhi oleh kekuatan isapan bayi dan keinginan ibu untuk menyusui. Biasanya bayi disusui antara 5-30 menit setiap kali.
Tanda tanda bahwa menyusui sudah akan berakhir adalah isapan bayi yang berkurang kekuatannya dan frekuensi sedotan yang juga berkurang.
Ibu sebaiknya juga memperhatikan apakah bayi sudah terlalu lama mengisap pada satu payudara, dan bila perlu dipindahkan ke payudara yang lain.
Bayi biasanya memperlihatkan nafsu makan meningkat pada usia 2 minggu, 6 minggu dan 3 bulan. Hal ini kadang kadang menyebabkan ibu berpikir bayi tidak mendapatkan cukup ASI dari menyusui sebelumnya. Hal tersebut tidak benar, proses meningkatnya nafsu makan bayi pada usia usia tersebut diatas merupakan proses normal. Ibu perlu terus menyusui, peningkatan tersebut akan kembali ke jadwal semula setelah sekitar 2 harian.
Kadang kadang ASI berwarna merah atau pink pada saat ibu memeras ASI pertama (kolostrum). Hal ini biasanya menunjukkan adanya proses pembesaran kelenjar payudara atau adanya trauma pada putting susu. Kedua hal ini bukan hal yang berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya.
Warna BAB pada bayi dengan ASI biasanya kuning terang dengan konsistesi lembut dan agak cair tapi tidak seperti air. Bayi yang memiliki gastro-kolik reflek yang kuat bisa BAB setiap feeding. Beberapa bayi ada yang BAB setiap 5-8 jam.
Pada saat ibu tidak sehat, menyusui sebaiknya dilanjutkan, karena apabila ada penyakit infeksi yang bisa menular, bayi akan mendapatkan antibodi yang melindunginya dari penyakit tersebut lewat ASI pada saat menyusui.
Apabila ibu perlu meminum obat karena kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya ibu mendiskusikan apakah ada resiko untuk bayi dengan dokternya. Apabila tidak jelas apakah obat tersebut bisa beresiko, tetapi ibu agak kuatir, obat bisa diminum segera setelah menyusui, sehingga dosis obat dalam ASi bisa dijaga seminimal mungkin ditransfer lewat ASI ke bayi.